Rabu, 24 September 2014

Tips

By Aulia mu'tashim | At 08.31 | Label : | 0 Comments
Dalampelatihan PATI di UMM  diberikan tips dan trik / tutorial / informasi unik yaitu salah satunya jika anda ingin mencara PDF,PDF,XLS dll.yaitu dengan menambahkan "filetype:" misalnya  yaitu dengan cara "katakunci filetype:pdf" dan jika anda ingin membatasi hasil pencarian yang hanya berasal dari situs tertentu dengan menambahkan "site" miisalnya yaitu "makalah site:google.com" danmasih banyak lagi dari Pelatihan aplikasi teknologi informasi.program seperti ini sangat bagus untuk menunjag perkuliahan...

Perkembangan Teknologi

By Aulia mu'tashim | At 08.11 | Label : | 0 Comments

Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi mobil Nasional untuk Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal laut untuk kebutuhan melaut.

Dalam bentuk yang paling sederhana, Perkembangan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional sepertibercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari Perkembangan teknologi yaitu :

  • Perkembangan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress). Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
  • Perkembangan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress). Perkembangan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
  • Perkembangan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.
Perkembangan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang Perkembangan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.

Di lain pihak suatu kebijaksanaan ‘pintu yang lama sekali terbuka’ terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.

Sumber

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

By Aulia mu'tashim | At 08.06 | Label : | 0 Comments
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah universitas yang sangat bagus karena UMM memiliki bermacam prestasi yang membanggakan, baik dari prestasi akademik maupun prestasi non-akademikoleh karena itu UMM menjadi salah satu unuversitas terbaik di Indonesia.

Sosiologi

By Aulia mu'tashim | At 07.59 | Label : | 0 Comments
Jurusan Sosiologi memiliki visi menjadi penyelenggara program studi yang unggul dan berdaya saing dalam memperjuangkan liberasi ummat manusia berdasarkan nilai-nilai Islam melalui pengkajian dan pengembangan sosiologi. Tiga konsentrasi yang dikembangkan yaitu, Konsentrasi Sosiologi Industri, Sosiologi Pembangunan, dan Sosiologi Lingkungan. Dengan pengembangan ini alumni diharapkan menjadi analis sosial, konsultan sosial,  industri, Aktivis NGO (Non Goverment Organization), guru, serta Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan swasta secara profesional.
Ketrampilan yang diberikan selama perkuliahan antara lain menganalisis dan meneliti persoalan sosial, presentasi masalah sosial dan solusinya, mengcover masalah sosial industri, memberikan masukan hubungan sosial industri pada pelaku industri, mengelola organisasi dengan pendekatan manusiawi, dan ketrampilan menulis di media massa.
Untuk mencapai tujuan di atas, kegiatan-kegiatan rutin diselenggarakan Jurusan Sosiologi, seperti: 1) Magang pada pelaku industri (skala menengah ke atas), 2) Membangun kerjasama dengan mitra-mitra strategis (BUMN, Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta, NGO, Perguruan Tinggi baik dalam dan luar negeri, dll), 3) Mendatangkan ahli atau praktisi (dari dalam atau luar negeri), 4)Melaksanakan perkuliahan dengan banyak melakukan praktek di lapangan.
Jurusan Sosiologi dilengkapi fasilitas-fasilitas pendukung seperti, Laboratorium Sosiologi, Perpustakaan Jurusan, laboratorium micro teaching, internet dan perpustakaan dengan digital library system. Prospek kerja lulusan Jurusan Sosiologi, antara lain, pada Badan Perencanaan Pembangunan daerah (BAPPEDA), Badan Penelitian dan Pengembangan (LITBANG), Kementerian Kehutanan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Sosial, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Badan Pertahanan Nasional. Selain itu bisa menjadi konsultan, peneliti, guru atau dosen, serta bekerja di perusahaan swasta dan NGO baik dalam maupun luar negeri.
Menjadi institusi yang unggul dan berdaya saing dalam memperjuangkan liberasi ummat manusia berdasarkan nilai-nilai Islam melalui pengkajian dan pengembangan Sosiologi.
 Misi Jurusan Sosiologi:
1.       Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang Sosiologi untuk menghasilkan lulusan yang mampu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan teori dan metodologi untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
2.          Melaksanakan penelitian dengan menerapkan teori dan metodologi dalam memecahkan masalah-masalah sosial.
3.    Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi kepada liberasi ummat manusia berdasarkan nilai-nilai Islam dalam rangka pemberdayaan menuju pada kesejahteraan masyarakat.
4.      Membangun jaringan kerjasama, baik intra maupun inter institusi yang saling menguntungkan bagi peningkatan kualitas institusi pendidikan, sehingga bisa menjadi uswatun khasanah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

       Pada tahun 1998 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Studi Ilmu Sosiologi dengan konsentrasi pada Sosiologi Industri dengan status terdaftar Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 445/DIKTI/Kep/1998. Pada tahun 2007 Program Studi Ilmu Sosiologi mencapai Status Terakreditasi B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Nomor: 015/BAN-PT/Ak-X/S1/VII/2007. dan sekarang
Terakreditasi A
Sesuai dengan hasil Lokakarya tahun 2011, diputuskan 3 konsentrasi Jurusan Sosiologi, yaitu:
1Konsentrasi Sosiologi Industri 
  Melalui konsentrasi ini diharapkan mahasiswa memiliki daya saing /kompeten dalam pengkajian dan pengembangan sosiologi terutama pada Sosiologi Industri.
2Konsentrasi Sosiologi Lingkungan
 Melalui Konsentrasi ini diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami realita yang ada saat ini akibat dampak dari pembangunan dan industrialisasi yang telah mempengaruhi kondisi lingkungannya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya.
3Konsentrasi Sosiologi Pembangunan 
    Melalui konsentrasi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami realita saat ini bahwa Indonesia berada pada posisi Negara berkembang, sehingga pembangunan dari semua bidang cenderung tetap dilaksanakan.
    Sumber 

Magetan

By Aulia mu'tashim | At 07.39 | Label : | 0 Comments
Magetan adalah Kabupaten (kabupaten) dari Jawa Timur, Indonesia.

Dalam Magetan ada subdivisi juga disebut Magetan. Magetan memiliki danau terkenal yang disebut Telaga Sarangan yang terletak di Distrik Sarangan. Ketua "Jawa Pos Group", sebuah surat kabar terkenal di Indonesia, Dahlan Iskan, lahir di sini. Juga Prof Dr Samaun Samadikun (ex-Kepala LIPI), dan Charis Suhud (mantan Wakil Ketua MPR).

Kuliner khas dari Magetan adalah:

     tepo tahu
     Getuk pisang, terbuat dari pisang (dari Kauman Kecamatan)
     Kurmelo, terbuat dari kulit jeruk dengan tanggal tambahan
     Lempeng, snack yang terbuat dari nasi yang dikeringkan

Lokasi terkenal

     Gunung Lawu
     Candi Cetho
     Sarangan Lake, danau terkenal di Jawa Timur
     Tirtosari Waterfall, dekat Danau Sarangan
     Ngancar Waterfall, di Ngerong District
     Taman Toga (Herbal Medicine Park), di Plaosan Kecamatan
     Produk Kulit Center, di jalan Sawo, Produksi Kulit terkenal di Jawa Timur di samping Tanggulangin (Sidoarjo)
     Bandara Militer: Lanud Iswahyudi


Sumber 
By Aulia mu'tashim | At 00.46 | Label : | 0 Comments
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali memperoleh pembekalan pra-parktikum. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat mengambil mata kuliah praktikum itu diberi orientasi mengenai profesi komunikasi yang akan digelutinya kelak dengan bekal keterampilan teknis yang diperoleh dari laboratorium. Pembekalan berlangsung selama seminggu dimulai Sabtu (20/9) lalu di Laboratorium Komunikasi, lantai dasar UMM Dome.
Kepala Laboratorium Komunikasi UMM, Jamroji, M.Comm, menerangkan praktikum dibagi menjadi tiga konsentrasi, yakni Jurnalistik, Public Relations dan Komunikasi Audio Visual. Masing-masing konsentrasi memiliki setidaknya tiga mata paraktikum secara berkelanjutan yang diprogram secara optional. Mahasiswa harus mengambil salah satu konsentrasi dan mengikuti mata praktikum secara konsisten dari I sampai III. “Di luar tiga konsentrasi tersebut, ada pula mata praktikum yang harus diambil semua mahasiswa,” kata Jamroji.
Ditambahkannya, praktikum memang dirancang untuk memberi pemahaman, kemampuan analitis, pengalaman dan problem solving sehingga mahasiswa dapat menerapkannya di dunia kerjanya kelak. Selain itu, hasil-hasil praktikum diharuskan mencerminkan realitas dunia kerja sehingga tidak sekedar sebuah simulasi. Karya-karya mahasiswa praktikum harus memenuhi kriteria berfikir dan bekerja secara kreatif yang diuji oleh stakeholder. “Atau hasil arya meraka harus betul-betul menyelesaikan masalah atau dalam bentuk karya yang dapat dipublikasikan melalui media massa,” ujar Jamroji.
Menurut Ketua Prodi Komunikasi UMM, Sugeng Winarno, MA, muatan praktis di prodinya dirancang seimbang dengan kemampuan konseptual dengan perbandingan 40:60. Hal ini karena lulusan Sarjana Komunikasi (S.Ikom) nantinya harus menjadi tenaga profesional dan bukan sekedar amatiran atau tukang yang hanya menguasai teknis.
“Seorang profesional harus memiliki kemampuan manajerial dan konseptual, tetapi juga mengusai teknis. Jadi sarjana kami nanti disiapkan menjadi tenaga profesional yang tidak hanya bisa menulis, motret, presentasi atau sekedar nyuting, tetapi mereka paham betul mengenai teori, filosofi dan cara memimpin dan mengelola tim kerja dengan baik,” tegas Sugeng.
Pembekalan pra-praktikum kali ini menghadirkan narasumber yang diambil dari alumni dan praktisi di bidangnya. Praktikum Print Journalism menghadirkan redaktur Jawa Pos M Ilham Butsyianto, PR dengan praktisi PR Rizki Riswandi, Audio Visual dengan konseptor TV Rudi Lelono dan Online Journalism menghadirkan jurnalis Kompas.com Yatimul Ainun.
Untuk mengantisipasi bertambahnya peserta praktikum, Lab Komunikasi akan menambah dan mengupdate peralatan laboratorium. Jamroji mengatakan tahun ini pihaknya akan merombak desain lab dan memperbaharui seluruh peralatan lab sehingga lebih up to date sesuai tuntutan profesi komunikasi.
“Kami sudah melakuan kajian dan studi banding ke berbagai perusahaan dan media massa. Hasilnya sudah kami rancang untuk pengajuan perubahan total bentuk lab yang nanti menyerupai bentuk asli dunia kerja PR, Jurnalistik dan televisi,” janjinya. Pihak universitas disinyalir sudah menyetujui dana pembaharuan itu lebih dari Rp 2 Milyar. (nas)
http://www.umm.ac.id/id/umm-news-4252-praktikum-komunikasi-bekali-profesionalisme-mahasiswa.html sumber

Selasa, 23 September 2014

Orang Indonesia yang Ikut Membangun Mesin Pencari Microsoft

By Aulia mu'tashim | At 08.39 | Label : | 0 Comments
Penghujung tahun 2005 di kota Sydney, Australia, seorang pemuda yang lahir dan besar di Sukabumi, Jawa Barat, mencoba peruntungan melamar kerja sebagai teknisi software di Microsoft.

Wawancara selama 6 jam ia ladeni, dan hasilnya tidak sia-sia, kini ia bekerja di kantor pusat Microsoft.

Henry Tan Setiawan masih ingat betul momen berharga itu. Kala itu Microsoft sedang menggelarrecruitment trip di beberapa negara, salah satunya Australia. Dan, kala itu pula ia masih kuliah di University of Technology Sydney untuk mengejar gelar PhD yang diemban sejak 2003.

Henry mulai bekerja untuk Microsoft pada Januari 2006 di kota Redmond, Washington, Amerika Serikat, dan langsung menangani layanan Messenger Server. Jabatannya kala itu adalah Software Design Engineer (SDE).
"Karier saya benar-benar dimulai dari bawah," katanya saat ditemui di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (7/6/2012).

Ia tak ingin kuliahnya telantar. Karena itu, harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan bekerja. Hingga pada 2007, Henry berhasil mendapat gelar PhD di bawah bimbingan Prof Tharam S Dillon.

Sukabumi

Anak bungsu dari dua bersaudara ini lahir di Sukabumi pada 7 Desember 1979, dari pasangan Jan Setiawan dan Ina Setiawan. Ia besar di tengah keluarga mampu. Ayah dan ibunya adalah pedagang hasil bumi dan ternak.

"Saya termasuk anak yang beruntung karena orangtua bisa menyekolahkan ke luar negeri," Henry mengakui.

Sejak kecil Henry sudah menyukai Matematika dan Fisika. Ia kemudian kuliah di Singapura pada 1998 lalu, diteruskan ke Australia.

Di Australia, ia bekerja untuk menambah penghasilan. Henry pernah bekerja sebagai loper koran dan menjaga supermarket. "Waktu itu saya kerja di supermarket dapat shift subuh. Bayarannya terbilang besar, sekitar 25 sampai 30 dollar per jamnya. Bayaran shift pagi memang besar."

Ia juga pernah bekerja di sebuah startup bernama SpeedAlert, yang membuat aplikasi untuk mendeteksi dan memperingatkan batas kecepatan seseorang yang membawa kendaraan di jalan raya Australia. Australia memang menerapkan sistem batas kecepatan berlalu lintas. Karena itulah, ia rela bekerja di startup ini dan tidak dibayar. "Yang saya butuhkan adalah pengalaman dan portofolio," tuturnya.

Semasa di luar negeri, biasanya Henry menjalin komunikasi dengan keluarga di Indonesia menggunakan aplikasi chatting dan video call Skype.

Ketika ada kesempatan untuk kembali ke kampung halaman, Henry dan istri, Theresia Lesmana, membawa serta kedua putrinya, yakni Enrika Claire (5,5 tahun) dan Eidee Laurel (3,5 tahun).

"Anak-anak saya bisa bahasa Indonesia, tapi masih pelo-pelo," kata Henry sembari tertawa. "Dan kalau ke Indonesia, pasti anak saya dapat kosakata baru yang kedengarannya lucu-lucu."

Membangun mesin pencari Bing

Henry merupakan salah satu dari sekitar 80 orang asal Indonesia yang bekerja di kantor pusat Microsoft di Redmond.

Sejak Oktober 2008, ia dipercaya untuk mengembangkan Bing, sebuah proyek reinkarnasi dari tiga produk mesin pencari Microsoft sebelumnya, yaitu Live Search, Windows Live Search, dan MSN Search.

Bing, yang diluncurkan pada 3 Juni 2009, diasuh oleh banyak orang dari bermacam tim. Saking banyaknya, Henry tak bisa mengira-ngira berapa jumlah orang yang ikut mengembangkan Bing.

Henry punya peran besar di Bing. Ia turut membuat platform Bing. Tugas sehari-harinya kini memimpin urusan teknis dan inkubasi jangka panjang indeks pencarian. Timnya menyortir URL dari situs web dan blog yang baru lahir di seluruh dunia.

"Ada beribu-ribu URL, kapasitasnya petabyte, bukan lagi gigabyte atau terabyte," ucap Henry sambil menunjukkan screenshot di layar komputer bagaimana ia dan tim menyortir URL-URL baru.

Di sini timnya harus memilih konten apa yang paling relevan dengan hasil pencarian. Mulai dari berita, gambar, video, yang ada di situs web ataupun blog. Berita terkini selalu berada di garis depan pencarian.

Karier Henry di Microsoft terbilang cepat, ia naik jabatan jadi Software Design Engineer 2 (SDE 2) dan sekarang sudah Senior SDE.

Bing memang dibuat Microsoft untuk melawan dominasi Google di ranah mesin pencari. Namun, bukan berarti Bing mengekor fitur-fitur yang ada di Google. "Kami ingin selangkah lebih maju. Jadi tidak mengikuti pemimpin pasar, tapi kita harus membuat sesuatu yang baru," tegas Henry.

Bing berhasil menyerang kelemahan Google yang kini tidak diizinkan mencari konten Facebook. Sejak 2012, Bing bekerja sama dengan Facebook untuk menampilkan hasil pencarian konten-konten di situs jejaring sosial terbesar di dunia itu. Google sempat meradang karena hal ini, dan menyebut Facebook telah menyandera data penggunanya.

Sekarang Henry ingin membangun jaringan dengan Microsoft di Indonesia. Henry senang begitu mengetahui bahwa Microsoft Indonesia punya program yang membantu kelahiran dan menjaga hubungan antar-startup di Indonesia.

"Saya berkomitmen untuk menjalin hubungan dengan Microsoft Indonesia. Dan saya ingin mulai memperhatikan ekosistem bisnis software di Indonesia," aku Henry.

Sebagai orang Indonesia yang berhasil menembus kantor pusat Microsoft, Henry mengatakan bahwa orang Indonesia punya kemampuan teknis yang mumpuni, tak kalah, dan bahkan setara dengan orang dari negara lain. Yang menjadi masalah sekarang, menurut Henry, adalah soal jaringan.

Ketika bertemu orang yang hebat, ada baiknya untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang baik. "Yang terpenting adalah jaringan, bagaimana kita membangun jaringan. Begitu ada kesempatan, maka sesuatu akan terjadi," ucap Henry.

Ia menyarankan, ada baiknya kampus-kampus di Indonesia menjalin hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia pun tak memungkiri bahwa keberhasilannya bekerja di Microsoft pusat tak lepas dari faktor jaringan dan tentu saja, keberuntungan.
 
Penghujung tahun 2005 di kota Sydney, Australia, seorang pemuda yang lahir dan besar di Sukabumi, Jawa Barat, mencoba peruntungan melamar kerja sebagai teknisi software di Microsoft. 

Wawancara selama 6 jam ia ladeni, dan hasilnya tidak sia-sia, kini ia bekerja di kantor pusat Microsoft.

Henry Tan Setiawan masih ingat betul momen berharga itu. Kala itu Microsoft sedang menggelarrecruitment trip di beberapa negara, salah satunya Australia. Dan, kala itu pula ia masih kuliah di University of Technology Sydney untuk mengejar gelar PhD yang diemban sejak 2003.

Henry mulai bekerja untuk Microsoft pada Januari 2006 di kota Redmond, Washington, Amerika Serikat, dan langsung menangani layanan Messenger Server. Jabatannya kala itu adalah Software Design Engineer (SDE).
"Karier saya benar-benar dimulai dari bawah," katanya saat ditemui di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (7/6/2012).

Ia tak ingin kuliahnya telantar. Karena itu, harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan bekerja. Hingga pada 2007, Henry berhasil mendapat gelar PhD di bawah bimbingan Prof Tharam S Dillon.

Sukabumi

Anak bungsu dari dua bersaudara ini lahir di Sukabumi pada 7 Desember 1979, dari pasangan Jan Setiawan dan Ina Setiawan. Ia besar di tengah keluarga mampu. Ayah dan ibunya adalah pedagang hasil bumi dan ternak.

"Saya termasuk anak yang beruntung karena orangtua bisa menyekolahkan ke luar negeri," Henry mengakui.

Sejak kecil Henry sudah menyukai Matematika dan Fisika. Ia kemudian kuliah di Singapura pada 1998 lalu, diteruskan ke Australia.

Di Australia, ia bekerja untuk menambah penghasilan. Henry pernah bekerja sebagai loper koran dan menjaga supermarket. "Waktu itu saya kerja di supermarket dapat shift subuh. Bayarannya terbilang besar, sekitar 25 sampai 30 dollar per jamnya. Bayaran shift pagi memang besar."

Ia juga pernah bekerja di sebuah startup bernama SpeedAlert, yang membuat aplikasi untuk mendeteksi dan memperingatkan batas kecepatan seseorang yang membawa kendaraan di jalan raya Australia. Australia memang menerapkan sistem batas kecepatan berlalu lintas. Karena itulah, ia rela bekerja di startup ini dan tidak dibayar. "Yang saya butuhkan adalah pengalaman dan portofolio," tuturnya.

Semasa di luar negeri, biasanya Henry menjalin komunikasi dengan keluarga di Indonesia menggunakan aplikasi chatting dan video call Skype. 

Ketika ada kesempatan untuk kembali ke kampung halaman, Henry dan istri, Theresia Lesmana, membawa serta kedua putrinya, yakni Enrika Claire (5,5 tahun) dan Eidee Laurel (3,5 tahun).

"Anak-anak saya bisa bahasa Indonesia, tapi masih pelo-pelo," kata Henry sembari tertawa. "Dan kalau ke Indonesia, pasti anak saya dapat kosakata baru yang kedengarannya lucu-lucu."

Membangun mesin pencari Bing

Henry merupakan salah satu dari sekitar 80 orang asal Indonesia yang bekerja di kantor pusat Microsoft di Redmond.

Sejak Oktober 2008, ia dipercaya untuk mengembangkan Bing, sebuah proyek reinkarnasi dari tiga produk mesin pencari Microsoft sebelumnya, yaitu Live Search, Windows Live Search, dan MSN Search. 

Bing, yang diluncurkan pada 3 Juni 2009, diasuh oleh banyak orang dari bermacam tim. Saking banyaknya, Henry tak bisa mengira-ngira berapa jumlah orang yang ikut mengembangkan Bing.

Henry punya peran besar di Bing. Ia turut membuat platform Bing. Tugas sehari-harinya kini memimpin urusan teknis dan inkubasi jangka panjang indeks pencarian. Timnya menyortir URL dari situs web dan blog yang baru lahir di seluruh dunia. 

"Ada beribu-ribu URL, kapasitasnya petabyte, bukan lagi gigabyte atau terabyte," ucap Henry sambil menunjukkan screenshot di layar komputer bagaimana ia dan tim menyortir URL-URL baru.

Di sini timnya harus memilih konten apa yang paling relevan dengan hasil pencarian. Mulai dari berita, gambar, video, yang ada di situs web ataupun blog. Berita terkini selalu berada di garis depan pencarian.

Karier Henry di Microsoft terbilang cepat, ia naik jabatan jadi Software Design Engineer 2 (SDE 2) dan sekarang sudah Senior SDE.

Bing memang dibuat Microsoft untuk melawan dominasi Google di ranah mesin pencari. Namun, bukan berarti Bing mengekor fitur-fitur yang ada di Google. "Kami ingin selangkah lebih maju. Jadi tidak mengikuti pemimpin pasar, tapi kita harus membuat sesuatu yang baru," tegas Henry.

Bing berhasil menyerang kelemahan Google yang kini tidak diizinkan mencari konten Facebook. Sejak 2012, Bing bekerja sama dengan Facebook untuk menampilkan hasil pencarian konten-konten di situs jejaring sosial terbesar di dunia itu. Google sempat meradang karena hal ini, dan menyebut Facebook telah menyandera data penggunanya.

Sekarang Henry ingin membangun jaringan dengan Microsoft di Indonesia. Henry senang begitu mengetahui bahwa Microsoft Indonesia punya program yang membantu kelahiran dan menjaga hubungan antar-startup di Indonesia. 

"Saya berkomitmen untuk menjalin hubungan dengan Microsoft Indonesia. Dan saya ingin mulai memperhatikan ekosistem bisnis software di Indonesia," aku Henry.

Sebagai orang Indonesia yang berhasil menembus kantor pusat Microsoft, Henry mengatakan bahwa orang Indonesia punya kemampuan teknis yang mumpuni, tak kalah, dan bahkan setara dengan orang dari negara lain. Yang menjadi masalah sekarang, menurut Henry, adalah soal jaringan.

Ketika bertemu orang yang hebat, ada baiknya untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang baik. "Yang terpenting adalah jaringan, bagaimana kita membangun jaringan. Begitu ada kesempatan, maka sesuatu akan terjadi," ucap Henry.

Ia menyarankan, ada baiknya kampus-kampus di Indonesia menjalin hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia pun tak memungkiri bahwa keberhasilannya bekerja di Microsoft pusat tak lepas dari faktor jaringan dan tentu saja, keberuntungan.
- See more at: http://serbainfolengkap.blogspot.com/2014/08/orang-indonesia-yang-ikut-membangun.html#sthash.CZ2l3HNd.dpuf

Orang Indonesia yang Ikut Membangun Mesin Pencari Microsoft

Penghujung tahun 2005 di kota Sydney, Australia, seorang pemuda yang lahir dan besar di Sukabumi, Jawa Barat, mencoba peruntungan melamar kerja sebagai teknisi software di Microsoft. 
Wawancara selama 6 jam ia ladeni, dan hasilnya tidak sia-sia, kini ia bekerja di kantor pusat Microsoft.
Henry Tan Setiawan masih ingat betul momen berharga itu. Kala itu Microsoft sedang menggelarrecruitment trip di beberapa negara, salah satunya Australia. Dan, kala itu pula ia masih kuliah di University of Technology Sydney untuk mengejar gelar PhD yang diemban sejak 2003.
Henry mulai bekerja untuk Microsoft pada Januari 2006 di kota Redmond, Washington, Amerika Serikat, dan langsung menangani layanan Messenger Server. Jabatannya kala itu adalah Software Design Engineer (SDE).
"Karier saya benar-benar dimulai dari bawah," katanya saat ditemui di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (7/6/2012).
Ia tak ingin kuliahnya telantar. Karena itu, harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan bekerja. Hingga pada 2007, Henry berhasil mendapat gelar PhD di bawah bimbingan Prof Tharam S Dillon.
Sukabumi
Anak bungsu dari dua bersaudara ini lahir di Sukabumi pada 7 Desember 1979, dari pasangan Jan Setiawan dan Ina Setiawan. Ia besar di tengah keluarga mampu. Ayah dan ibunya adalah pedagang hasil bumi dan ternak.
"Saya termasuk anak yang beruntung karena orangtua bisa menyekolahkan ke luar negeri," Henry mengakui.
Sejak kecil Henry sudah menyukai Matematika dan Fisika. Ia kemudian kuliah di Singapura pada 1998 lalu, diteruskan ke Australia.
Di Australia, ia bekerja untuk menambah penghasilan. Henry pernah bekerja sebagai loper koran dan menjaga supermarket. "Waktu itu saya kerja di supermarket dapat shift subuh. Bayarannya terbilang besar, sekitar 25 sampai 30 dollar per jamnya. Bayaran shift pagi memang besar."
Ia juga pernah bekerja di sebuah startup bernama SpeedAlert, yang membuat aplikasi untuk mendeteksi dan memperingatkan batas kecepatan seseorang yang membawa kendaraan di jalan raya Australia. Australia memang menerapkan sistem batas kecepatan berlalu lintas. Karena itulah, ia rela bekerja di startup ini dan tidak dibayar. "Yang saya butuhkan adalah pengalaman dan portofolio," tuturnya.
Semasa di luar negeri, biasanya Henry menjalin komunikasi dengan keluarga di Indonesia menggunakan aplikasi chatting dan video call Skype. 
Ketika ada kesempatan untuk kembali ke kampung halaman, Henry dan istri, Theresia Lesmana, membawa serta kedua putrinya, yakni Enrika Claire (5,5 tahun) dan Eidee Laurel (3,5 tahun).
"Anak-anak saya bisa bahasa Indonesia, tapi masih pelo-pelo," kata Henry sembari tertawa. "Dan kalau ke Indonesia, pasti anak saya dapat kosakata baru yang kedengarannya lucu-lucu."
Membangun mesin pencari Bing
Henry merupakan salah satu dari sekitar 80 orang asal Indonesia yang bekerja di kantor pusat Microsoft di Redmond.
Sejak Oktober 2008, ia dipercaya untuk mengembangkan Bing, sebuah proyek reinkarnasi dari tiga produk mesin pencari Microsoft sebelumnya, yaitu Live Search, Windows Live Search, dan MSN Search. 
Bing, yang diluncurkan pada 3 Juni 2009, diasuh oleh banyak orang dari bermacam tim. Saking banyaknya, Henry tak bisa mengira-ngira berapa jumlah orang yang ikut mengembangkan Bing.
Henry punya peran besar di Bing. Ia turut membuat platform Bing. Tugas sehari-harinya kini memimpin urusan teknis dan inkubasi jangka panjang indeks pencarian. Timnya menyortir URL dari situs web dan blog yang baru lahir di seluruh dunia. 
"Ada beribu-ribu URL, kapasitasnya petabyte, bukan lagi gigabyte atau terabyte," ucap Henry sambil menunjukkan screenshot di layar komputer bagaimana ia dan tim menyortir URL-URL baru.
Di sini timnya harus memilih konten apa yang paling relevan dengan hasil pencarian. Mulai dari berita, gambar, video, yang ada di situs web ataupun blog. Berita terkini selalu berada di garis depan pencarian.
Karier Henry di Microsoft terbilang cepat, ia naik jabatan jadi Software Design Engineer 2 (SDE 2) dan sekarang sudah Senior SDE.
Bing memang dibuat Microsoft untuk melawan dominasi Google di ranah mesin pencari. Namun, bukan berarti Bing mengekor fitur-fitur yang ada di Google. "Kami ingin selangkah lebih maju. Jadi tidak mengikuti pemimpin pasar, tapi kita harus membuat sesuatu yang baru," tegas Henry.
Bing berhasil menyerang kelemahan Google yang kini tidak diizinkan mencari konten Facebook. Sejak 2012, Bing bekerja sama dengan Facebook untuk menampilkan hasil pencarian konten-konten di situs jejaring sosial terbesar di dunia itu. Google sempat meradang karena hal ini, dan menyebut Facebook telah menyandera data penggunanya.
Sekarang Henry ingin membangun jaringan dengan Microsoft di Indonesia. Henry senang begitu mengetahui bahwa Microsoft Indonesia punya program yang membantu kelahiran dan menjaga hubungan antar-startup di Indonesia. 
"Saya berkomitmen untuk menjalin hubungan dengan Microsoft Indonesia. Dan saya ingin mulai memperhatikan ekosistem bisnis software di Indonesia," aku Henry.
Sebagai orang Indonesia yang berhasil menembus kantor pusat Microsoft, Henry mengatakan bahwa orang Indonesia punya kemampuan teknis yang mumpuni, tak kalah, dan bahkan setara dengan orang dari negara lain. Yang menjadi masalah sekarang, menurut Henry, adalah soal jaringan.
Ketika bertemu orang yang hebat, ada baiknya untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang baik. "Yang terpenting adalah jaringan, bagaimana kita membangun jaringan. Begitu ada kesempatan, maka sesuatu akan terjadi," ucap Henry.
Ia menyarankan, ada baiknya kampus-kampus di Indonesia menjalin hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia pun tak memungkiri bahwa keberhasilannya bekerja di Microsoft pusat tak lepas dari faktor jaringan dan tentu saja, keberuntungan.
- See more at: http://serbainfolengkap.blogspot.com/2014/08/orang-indonesia-yang-ikut-membangun.html#sthash.CZ2l3HNd.dpuf

Orang Indonesia yang Ikut Membangun Mesin Pencari Microsoft

Penghujung tahun 2005 di kota Sydney, Australia, seorang pemuda yang lahir dan besar di Sukabumi, Jawa Barat, mencoba peruntungan melamar kerja sebagai teknisi software di Microsoft. 
Wawancara selama 6 jam ia ladeni, dan hasilnya tidak sia-sia, kini ia bekerja di kantor pusat Microsoft.
Henry Tan Setiawan masih ingat betul momen berharga itu. Kala itu Microsoft sedang menggelarrecruitment trip di beberapa negara, salah satunya Australia. Dan, kala itu pula ia masih kuliah di University of Technology Sydney untuk mengejar gelar PhD yang diemban sejak 2003.
Henry mulai bekerja untuk Microsoft pada Januari 2006 di kota Redmond, Washington, Amerika Serikat, dan langsung menangani layanan Messenger Server. Jabatannya kala itu adalah Software Design Engineer (SDE).
"Karier saya benar-benar dimulai dari bawah," katanya saat ditemui di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (7/6/2012).
Ia tak ingin kuliahnya telantar. Karena itu, harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan bekerja. Hingga pada 2007, Henry berhasil mendapat gelar PhD di bawah bimbingan Prof Tharam S Dillon.
Sukabumi
Anak bungsu dari dua bersaudara ini lahir di Sukabumi pada 7 Desember 1979, dari pasangan Jan Setiawan dan Ina Setiawan. Ia besar di tengah keluarga mampu. Ayah dan ibunya adalah pedagang hasil bumi dan ternak.
"Saya termasuk anak yang beruntung karena orangtua bisa menyekolahkan ke luar negeri," Henry mengakui.
Sejak kecil Henry sudah menyukai Matematika dan Fisika. Ia kemudian kuliah di Singapura pada 1998 lalu, diteruskan ke Australia.
Di Australia, ia bekerja untuk menambah penghasilan. Henry pernah bekerja sebagai loper koran dan menjaga supermarket. "Waktu itu saya kerja di supermarket dapat shift subuh. Bayarannya terbilang besar, sekitar 25 sampai 30 dollar per jamnya. Bayaran shift pagi memang besar."
Ia juga pernah bekerja di sebuah startup bernama SpeedAlert, yang membuat aplikasi untuk mendeteksi dan memperingatkan batas kecepatan seseorang yang membawa kendaraan di jalan raya Australia. Australia memang menerapkan sistem batas kecepatan berlalu lintas. Karena itulah, ia rela bekerja di startup ini dan tidak dibayar. "Yang saya butuhkan adalah pengalaman dan portofolio," tuturnya.
Semasa di luar negeri, biasanya Henry menjalin komunikasi dengan keluarga di Indonesia menggunakan aplikasi chatting dan video call Skype. 
Ketika ada kesempatan untuk kembali ke kampung halaman, Henry dan istri, Theresia Lesmana, membawa serta kedua putrinya, yakni Enrika Claire (5,5 tahun) dan Eidee Laurel (3,5 tahun).
"Anak-anak saya bisa bahasa Indonesia, tapi masih pelo-pelo," kata Henry sembari tertawa. "Dan kalau ke Indonesia, pasti anak saya dapat kosakata baru yang kedengarannya lucu-lucu."
Membangun mesin pencari Bing
Henry merupakan salah satu dari sekitar 80 orang asal Indonesia yang bekerja di kantor pusat Microsoft di Redmond.
Sejak Oktober 2008, ia dipercaya untuk mengembangkan Bing, sebuah proyek reinkarnasi dari tiga produk mesin pencari Microsoft sebelumnya, yaitu Live Search, Windows Live Search, dan MSN Search. 
Bing, yang diluncurkan pada 3 Juni 2009, diasuh oleh banyak orang dari bermacam tim. Saking banyaknya, Henry tak bisa mengira-ngira berapa jumlah orang yang ikut mengembangkan Bing.
Henry punya peran besar di Bing. Ia turut membuat platform Bing. Tugas sehari-harinya kini memimpin urusan teknis dan inkubasi jangka panjang indeks pencarian. Timnya menyortir URL dari situs web dan blog yang baru lahir di seluruh dunia. 
"Ada beribu-ribu URL, kapasitasnya petabyte, bukan lagi gigabyte atau terabyte," ucap Henry sambil menunjukkan screenshot di layar komputer bagaimana ia dan tim menyortir URL-URL baru.
Di sini timnya harus memilih konten apa yang paling relevan dengan hasil pencarian. Mulai dari berita, gambar, video, yang ada di situs web ataupun blog. Berita terkini selalu berada di garis depan pencarian.
Karier Henry di Microsoft terbilang cepat, ia naik jabatan jadi Software Design Engineer 2 (SDE 2) dan sekarang sudah Senior SDE.
Bing memang dibuat Microsoft untuk melawan dominasi Google di ranah mesin pencari. Namun, bukan berarti Bing mengekor fitur-fitur yang ada di Google. "Kami ingin selangkah lebih maju. Jadi tidak mengikuti pemimpin pasar, tapi kita harus membuat sesuatu yang baru," tegas Henry.
Bing berhasil menyerang kelemahan Google yang kini tidak diizinkan mencari konten Facebook. Sejak 2012, Bing bekerja sama dengan Facebook untuk menampilkan hasil pencarian konten-konten di situs jejaring sosial terbesar di dunia itu. Google sempat meradang karena hal ini, dan menyebut Facebook telah menyandera data penggunanya.
Sekarang Henry ingin membangun jaringan dengan Microsoft di Indonesia. Henry senang begitu mengetahui bahwa Microsoft Indonesia punya program yang membantu kelahiran dan menjaga hubungan antar-startup di Indonesia. 
"Saya berkomitmen untuk menjalin hubungan dengan Microsoft Indonesia. Dan saya ingin mulai memperhatikan ekosistem bisnis software di Indonesia," aku Henry.
Sebagai orang Indonesia yang berhasil menembus kantor pusat Microsoft, Henry mengatakan bahwa orang Indonesia punya kemampuan teknis yang mumpuni, tak kalah, dan bahkan setara dengan orang dari negara lain. Yang menjadi masalah sekarang, menurut Henry, adalah soal jaringan.
Ketika bertemu orang yang hebat, ada baiknya untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang baik. "Yang terpenting adalah jaringan, bagaimana kita membangun jaringan. Begitu ada kesempatan, maka sesuatu akan terjadi," ucap Henry.
Ia menyarankan, ada baiknya kampus-kampus di Indonesia menjalin hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia pun tak memungkiri bahwa keberhasilannya bekerja di Microsoft pusat tak lepas dari faktor jaringan dan tentu saja, keberuntungan.
- See more at: http://serbainfolengkap.blogspot.com/2014/08/orang-indonesia-yang-ikut-membangun.html#sthash.CZ2l3HNd.dpuf
Tumbuh-tumbuhan umumnya dijadikan hiasan baik di taman atau di dalam ruangan. Kulit buah dan batang sayuran, umumnya juga akan dibuang setelah buah dan sayurnya kita makan dan olah. Tapi, yang dianggap sampah ini ternyata dapat menghasilkan bahan bakar alternatif pengganti bensin atau Bahan Bakar Minyak.
Sebuah inovasi baru ditemukan sekelompok Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Alat ini berupa Biosteam Converter. Kemampuan alat ini bisa mengubah sampah menjadi sebuah bahan bakar kendaraan.
Biosteam Converter berguna mengubah bioetanol atau alkohol cair menjadi uap. Transformasi ini agar bioetanol bisa digunakan pada kendaraan bermotor.
“Ide pembuatan alat Biosteam untuk menjadikan Bioetanol sebagai bahan bakar kendaraan ini pun bermula dari terbatasnya produsen Bioetanol dalam mendistribusikan Bioetanolnya pada konsumen,” kata salah satu mahasiswa UNAIR, Mochammad Safari, di sela-sela acara Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-25 di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis 12 Juli 2012.
“Mitra kami ingin memproduksi Bioetanol tapi terbatas, karena permintaan yang masih kurang. Masyarakat yang umumnya masih belum tahu kegunaan Bioetanol ini. Padahal Bioetanol ini sangat bermanfaat,” jelasnya.
Penelitian ini awalnya diaplikasikan pada becak bermotor. Kendaraan tradisional ini dipilih karena sarana transportasi yang khas Indonesia.
“Saat ini juga ada fenomena baru berupa becak motor. Kami menyimpulkan, ini sebenarnya wujud dari Biosteam tadi. Biosteam menjadikan bioetanol sebagai bahan bakarnya,”paparnya.
Kendaraan bermotor pada dasarnya dapat dijalankan menggunakan bioetanol berkadar 99 persen dengan campuran etanol 15 persen, dan bensin 85 persen. Takaran ini sesuai anjuran pemerintah. Tapi, kendaraan sudah bisa berjalan menggunakan bioetanol dengan takaran 96 persen dicampur etanol dan bensin yang masing-masing 50 persen.
“Bahkan, dengan Bioetanol 100 persen murni tanpa campuran bensin, kendaraan juga sudah bisa dijalankan. Meskipun, kurang maksimal,” terangnya.
Selain sebagai bahan pengganti alternatif, bioetanol ini juga memiiliki keunggulan lain. Bahan bakunya yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan sampah organik. Bahan bakar dari bioetanol ini dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Bioetanol memiliki gas buang atau emisi yang rendah.
“Becak yang dipasangi alat Biosteam ini dapat berjalan hingga 60 km per jam,” katanya. - See more at: http://serbainfolengkap.blogspot.com/2014/08/becak-yang-berbahan-bakar-sampah.html#sthash.GGahtoPA.dpuf
 

Blogroll

Copyright © 2012. Informen - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz